Dalam rangka peningkatan kinerja PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan Pos Pelayananan Terpadu (Posyandu) desa Juwiring pada hari ini Kamis tanggal 04 Januari 2024 Jam 08.30 WIB bertempat di aula Balai Desa Juwiring berlangsung kegiatan Pembinaan Kader PKK dan Posyandu. Peserta adalah seluruh pengurus Pokja PKK dan Pokbang Posyandu desa Juwiring. Hadir dalam acara Pembukaan mendampingi Kepala Puskesmas dan Kepala Desa yaitu Sekdes Desa Juwiring Bp. H. Edi Nurkholiq, Ketua BPD Desa Juwiring Bp. Ahmad Fauzi Jupri, Ketua TP-PKK Desa Juwiring Ibu Nur Kholifah dan Bidan Desa Ibu Anis Kurnia Mulyadi.
Susunan Acara kegiataan pembinaan adalah : 1. Pembukaan 2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PKK 3. Prakata Panitia 4. Sambutan-sambutan: a. Kepala Desa Juwiring b. Kepala Puskesmas 5. Acara inti/Pembinaan 6. Diskusi 7. Penutup
Kegiatan secara resmi di buka oleh Ka Puskesamas Cepiring Bp. Dr. Turidin, dalam kesempatan pembukaan ini disampaikan bahwa Desa Juwiring terpilih menjadi yang pertama atau pilot project kegiatan ILP diantara 15 desa di Kecamatan Cepiring, mudah-mudahan nanti bisa diikuti desa-desa yang lain sesuai jadwal. Selanjutnya Kepala Puskesmas Cepiring Dr. Turidin Dalam upaya memastikan keberhasilan integrasi pelayanan kesehatan primer, koordinasi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dan partisipasi aktif masyarakat seperti PKK sangat diperlukan. Penguatan Posyandu, baik dalam hal kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, perencanaan program, dan alokasi anggaran, menjadi bagian penting dari pelayanan publik. Posyandu dianggap sebagai garda terdepan dalam layanan kesehatan dasar dan memiliki kedekatan dengan masyarakat. Ini penting dalam konteks peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer.
Kepala Desa Juwiring Bp. Mastur dalam sambutannya mengatakan yang pertama mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan desa Juwiring menjadi tempat kegiatan progam dari Puskesmas Cepiring, tentunya hal ini akan menjadi motivasi bagi kader PKK dan kader Posyandu desa Juwiring dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk 1 tahun kedepan. kepada peserta diharapkan mampu menangkap dan memahami apa yang nanti akan disampaikan oleh para narasumber tentang kegiatan yang diganungkan Kementerian Kesehatan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Narasumber Ibu Euis Ahadiyah mengatakan : ada tiga hal yang menjadi fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Pertama adalah penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Kedua mendekatkan Pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu melalui deteksi dan screening penyakit. Dan ketiga memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan. Ketiga hal tersebut bisa dicapai dengan “Penguatan struktur ini melalui penguatan Puskesmas, Pustu, dan Posyandu, serta penguatan jejaring dengan kesehatan sekolah dan kesehatan kerja.
Dikatakan selanjutnya untuk bisa menilai apakah posyandu layak dan sesuai bisa ditentukan dari stratanya.
1. Posyandu pratama, Tingkatan pratama merupakan tingkatan yang paling dasar dalam strata posyandu. Biasanya, posyandu akan ditentukan jenjangnya berdasarkan kegiatan dan kadernya. Untuk bisa dikatakan memadai, posyandu setidaknya harus memiliki sebanyak 5 orang kader yang mengurus. kader-kader inilah yang akan melakukan penyelenggaraan dan pemantauan terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2. Posyandu madya, Apabila nantinya sudah memenuhi kriteria dari kegiatan dan jumlah kader, maka akan naik ke strata posyandu madya. Selain itu, posyandu madya juga sudah memiliki jadwal pasti dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk warga.Setidaknya dalam satu tahun sudah terlaksana sebanyak 8 kali kegiatan. Walaupun begitu, program kerjanya belum semuanya dilakukan. Posyandu setidaknya perlu melaksanakan lima kegiatan utama yang sudah ditentukan, di antaranya adalah: Pelayanan kesehatan ibu dan anak (meliputi pelayanan untuk ibu hamil, ibu yang sedang nifas, ibu menyusui, serta pelayanan anak dan balita), Pelayanan Keluarga Berencana atau KB (meliputi pemberian konseling, pemberian alat kontrasepsi, pil serta pemasangan impant atau IUD bila memungkinkan dan memadai), Imunisasi (pemberian imunisasi dasar untuk bayi, imunisasi untuk balita, dan ibu hamil), Pelayanan terkait gizi (pemberian suplemen, pengukuran berat dan tinggi badan anak, deteksi dini gangguan kesehatan anak, konseling gizi, dan lain-lain), Pencegahan dan penanggulangan diare
3. Posyandu purnama, Posyandu purnama sudah memiliki berbagai macam kemajuan dibandingkan strata pratama dan madya. penyelenggaraan kegiatan sudah lebih dari 8 kali per tahun, serta cakupan kegiatan yang dilakukan sudah lebih dari 50 persen.
4. Posyandu mandiri, Apa yang membuat sebuah posyandu menjadi berstrata mandiri? Tentunya, posyandu mandiri sudah memiliki kader sebanyak lebih dari 5 orang, kegiatan yang mencakup kegiatan utama sudah lebih dari 50 persen, dan penyelenggaraannya kegiatannya sudah lebih dari 8 kali dalam satu tahun. posyandu mandiri juga sudah mendapatkan dana mandiri yang dikelola oleh masyarakat. Posyandu mandiri juga sudah memiliki anggota yang jumlahnya lebih dari 50 persen dari jumlah keseluruhan KK di wilayah kerja.
Kegiatan selesai pada Jam 12.00 WIB dilanjutkan ramah tamah Narasumber Tim Puskesmas Kecamatan Cepiring, Bidan Desa, Pengurus PKK bersama Pemerintah Desa Juwiring di aula Balai Desa Juwiring.
Dipost : 04 Januari 2024 | Dilihat : 1031
Share :